Ada berbagai pilihan cara investasi yang tersedia saat ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Investasi emas adalah salah satu pilihan favorit bagi banyak orang sejak dulu hingga hari ini. Emas harganya cukup stabil dan bahkan naik. Bagaimana cara investasi emas yang benar agar mendapatkan keuntungan maksimal?.
Ada dua macam cara investasi emas yaitu emas fisik dan emas non fisik. Jangan tertipu oleh mereka yang mengatakan jika berinvestasi dalam emas non fisik atau emas fisik tidak ada bedanya. Keduanya berbeda, tak ada cara yang lebih baik dari yang lain untuk berinvestasi dalam emas. Itu semua tergantung pada apa yang memotivasi investor untuk berinvestasi emas. Sebenarnya, baik investasi emas fisik maupun investasi emas non fisik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kedua bentuk investasi tersebut cenderung saling mengimbangi karena sisi positif yang satu adalah sisi negatif dari yang lain (dan sebaliknya).
Cara Investasi Emas Fisik
Investasi emas fisik tidak ada hubungannya dengan perhiasan, gelang, kalung dan sejenisnya. Alasannya sederhana, harga sebuah emas tidak ditentukan secara eksklusif oleh nilai emas murni yang dikandungnya. Biaya yang berkenaan dengan pengolahan, merek dan periklanan cukup merugikan untuk investor yang menghendaki harga emasnya naik. Karena alasan itulah ketika investor ingin berinvestasi dalam emas fisik, pilihannya hanya dua yaitu emas batangan atau koin.
Dalam sejarahnya koin emas pertama sudah ada sejak 600 SM. Sejak saat itulah koin emas diakui sebagai alat pembayaran yang sah (yaitu mata uang yang wajib diterima pedagang sebagai imbalan atas penjualan produk mereka). Di masa lalu, ketika emas digunakan sebagai uang maka negara memberikan nilai pada koin yang sama dengan nilai nominalnya.
Sekarang, hidup dalam ekonomi di mana pembayaran tidak lagi dilakukan dengan emas tetapi dalam uang kertas (euro, dolar, dan sebagainya …), sementara nilai koin emas diberikan oleh nilai pasarnya. Berapa harga pasar dari koin emas investasi yang diberikan? Harga emas ditentukan oleh 3 faktor :
- Gram emas murni yang terkandung dalam koin
- Spread (biaya yang diterapkan oleh dealer untuk keuntungannya)
- Rumus : (Harga emas * Gram emas murni) + spread
Semakin kecil denominasi koin yang dibeli maka semakin besar spread yang akan dikenakan dealer. Di pasaran koin emas ditawarkan dengan berat mulai 1gram, 5 gram, 7 gram, 15 gram, 31 gram dan banyak lagi. Koin investasi emas tidak selalu 100% murni. Koin ini sering terbuat dari material emas ditambah logam lainnya. Dikatakan bahwa emas dicampur dengan logam lain dan kemurniannya diukur dalam karat atau seperseribu (ini adalah unit pengukuran yang digunakan untuk menunjukkan berapa banyak emas yang ada dalam suatu benda). Emas murni didefinisikan dengan 999,9 per seribu. Jika seperseribu koin adalah 900, itu berarti koin tersebut tidak hanya terbuat dari emas murni (tetapi campuran logam).
Jangan bingung membedakan koin emas investasi dengan koin kolektor (juga disebut numismatik). Faktanya, nilai koin emas kolektor itu lebih bergantung pada kelangkaannya daripada pada kandungan emas aktual yang dimiliki. Untuk itu, koin emas koleksi sangat tidak cocok untuk tujuan investasi emas dengan tujuan mendapatkan return maksimal.
Cara investasi emas fisik yang lain adalah dengan membeli emas batangan. Sebuah ingot tidak harus beratnya 12 kilo bar dan bernilai puluhan ribu Euro. Untungnya, produsen emas telah memenuhi pasar kecil dengan memproduksi ingot dari semua ukuran (bahkan beberapa gram, seperti 10 atau 20 gram). Dengan cara ini, investasi emas batangan juga menjadi terjangkau bagi semua orang. Biasanya emas batangan tersebut mengandung 999,9 per seribu emas (jadi tidak tercampur dengan logam lain tetapi semuanya adalah emas murni). Setelah membeli emas fisik, investor harus memilih bagaimana dan di mana menyimpannya.
Cara Investasi Emas Non Fisik
Investasi emas non fisik adalah investasi keuangan dengan benchmark pada pergerakan harga emas. Oleh karena itu untung atau rugi tergantung pergerakan harga emas fisik tetapi tanpa harus membeli emas fisik. Cara investasi emas non fisik bisa dengan membeli ETF yaitu semacam reksadana.
Jika investor ingin berinvestasi emas, ada ETF (Exchange Traded Fund) yaitu semacam reksadana yang dapat dibeli di bank yang bukan emas fisik, tetapi yang diciptakan sedemikian rupa untuk mereplikasi harga emas fisik dengan cara yang hampir sempurna. Artinya, jika investor berinvestasi dalam surat berharga ini, mereka akan mendapatkan (atau kalah) berdasarkan seberapa besar harga emas naik (atau turun).
ETF yang mereplikasi harga emas memiliki emas sebagai patokannya.
Jika harga emas pada hari X naik +1% maka ETF pada emas juga akan menunjukkan kenaikan sekitar +1%. Namun, penting untuk diingat bahwa karena emas dikutip dalam dolar AS, kinerja ETF tidak hanya bergantung pada pergerakan harga emas tetapi juga pada pergerakan nilai tukar Rupiah/Dolar (pengaruh dari Kurs Rupiah/Dolar pada emas juga berlaku untuk investasi emas fisik).
Jika Anda berinvestasi emas untuk jangka panjang, Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang nilai tukar Rupiah / Dolar karena fluktuasinya. Sebab dari analisis historis, tidak berdampak besar pada pengembalian akhir jangka panjang. Untuk diingat bahwa ketika Dolar AS terapresiasi terhadap Rupiah, cara investasi emas ini akan menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, jika Rupiah yang terapresiasi terhadap Dolar, pengembalian investasi akan menghasilkan kerugian.