Semakin hari semakin marak modus penipuan pengiriman paket, yang dilakukan teman sosmed yang mengaku kirim hadiah berupa Gadget, pakaian, tas branded hingga uang tunai, ujung ujungnya menipu.
Dalam posting kali ini saya akan menjelaskan tentang modus penipuan pengiriman paket yang dilakukan teman atau kenalan dari social media (sosmed) seperti facebook, Instagram, dll. Posting ini juga menjawab pertanyaan tentang modus penipuan pengiriman paket dari London atau dari kenalan bule lainnya, yang berujung pada “tagihan pajak” sampai jutaan rupiah.
OK, modus penipuan ini skemanya adalah sebagai berikut :
- Jika calon korbannya wanita
Jika calon korbannya wanita, maka pelakunya akan melakukan tebar pesona melalui akun social medianya, untuk menarik hati si wanita. Dia akan memprofilkan dirinya sebagi orang yang sukses dan banyak uang. Tak lupa ia juga memasang foto foto yang keren dan ganteng.
Ya…., cewek mana sih yang tidak senang melihat cowok ganteng, keren dan banyak duit lagi ?
Dia akan melakukan semua hal untuk memikat korbannya hingga korban jatuh cinta kepadanya. Lalu mereka “berpacaran” secara online. Dalam beberapa kasus bahkan mereka sampai pada taraf menjanjikan akan menikahi korbannya.
Ketika si korban sudah mabuk kepayang, maka si pelaku mengatakan bahwa dia mengirim paket sebagai hadiah dan tanda cinta.
Tak tanggung-tanggung, dia mengaku mengirim Perhiasan emas berlian, gadget terbaru hingga uang dollar di dalamnya. Tak lupa dia juga memberikan foto bukti pengiriman paket, serta foto paket kepada korban. Entah itu foto dia ambil dari mana. Yang jelas, banyak korban yang percaya dengan modus mereka.
Padahal faktanya, dia tidak mengirimkan apa apa. Foto bukti pengiriman paket yang dia berikan kepada korban semua itupun hanya rekayasa belaka.
Nah, disini perasaan si korban mulai dipermainkan. Sudah jatuh cinta berat, eh terbayang dapat hadiah yang sangat banya pula.
Beberapa hari kemudian, muncul seseorang di Indonesia yang menghubungi si korban. Disinilah inti modus penipuan pengiriman paket sesungguhnya dimulai.
Biasanya dia akan mengaku sebagai petugas pabean, petugas cargo bandara, atau dari jasa pengiriman paket. Dia memberitahu kepada korban, bahwa paket dari Mr. X sudah sampai Indonesia.
Dia sampaikan juga bahwa isinya adalah perhiasan, gadget dan uang. Sama persis seperti yang disebutkan si teman sosmed tadi.
Disini korban tidak tahu bahwa orang ini adalah komplotan si pelaku utama, yaitu teman sosmed nya tadi.
Anda bisa bayangkan betapa bahagianya perasaan si korban. Apa yang ditunggunya sudah tiba. Sudah terbayang di depan mata, dia akan mendapatkan perhiasan, gadget dan uang yang jumlahnya tidak sedikit.
Selain mengabarkan bahwa paket sudah datang, orang tadi juga akan menyebutkan bahwa untuk mendapatkan paket tersebut, maka korban harus membayar sejumlah uang tertentu. Alasannya adalah untuk membayar pajak atas paket tersebut. Lalu dia menyodorkan nomor rekening atas nama pribadi yang biasanya diakuinya sebagai nomor rekening sekretaris perusahaan nya.
Korban yang tidak sadar bahwa dia masuk dalam jebakan penipuan, dengan sukarela mentransfer sejumlah uang tersebut ke rekening yang diberikan. Dengan bayangan, akan mendapatkan barang dan uang yang lebih besar.
Cerita tidak berhenti sampai disini. Karena merasa dapat uang dengan mudah, maka orang yang mengaku dari pabean tadi, akan memainkan cerita lanjutan.
Dengan memberikan bukti seolah olah pajak atas paket tersebut sudah dibayar lunas. Dan dia akan minta sejumlah uang lagi dengan alasan untuk mengurus sertifikat atau izin tertentu, karena didalam paket ditemukan uang.
Jika korban tidak segera sadar, maka bisa anda bayangkan berapa banyak kerugian yang akan dia derita ?. Jika korban masih bisa berpikir logis, dia akan mencoba untuk mencari referensi secara online mengenai modus penipuan ini.
Masih bingung ?
Ok kita ambil kesimpulan skema penipuan ini :
- Teman sosmed mengaku kirim paket. Tetapi sebenarnya dia tidak mengirim apa apa. Dia akan memberikan foto atau gambar yang diakuinya sebagai bukti atau resi pengiriman paket, seperti contoh dibawah ini :
Ingat, mereka akan menggunakan nama perusahaan jasa kurir yang dikarangnya sendiri. Dan faktanya tidak ada nama perusahaan itu, alias fiktif.
Penipu yang lebih canggih, sampai membuat sebuah website, yang apabila dilacak, akan menunjukkan seolah olah bahwa benar ada paket yang dikirimkan untuk korbannya, lengkap dengan detail alamat dan pajak yang harus dibayar. Tetapi sekali lagi, ini hanya rekayasa fiktif belaka.
- Komplotan si teman sosmed yang berada di Indonesia menghubungi korban, dan mengaku sebagai pertugas pabean, petugas bandara atau petugas cargo. Menagih pajak kepada korban. Korban yang yakin akan dapat kiriman paket, lalu mentransfer ke rekening pelaku.
- Setelah dapat uangnya, maka akan dibagi diantara para pelaku. Sedangkan korbannya baru sadar setelah itu, dan hanya bisa menyesal.
- Nah, bagaimana kalau korbannya adalah laki-laki ?
Pada prinsipnya modus dan polanya hampir sama.
Hanya saja disini si penipu akan mengaku sebagai orang kaya yang hidup di negara-negara konflik, seperti Afganistan, suriah, dll. Dia berdalih ingin mengalihkan hartanya keluar negeri, dan mencari orang yang bisa dipercaya untuk menginvestasikan uangnya.
Ada juga yang mengaku ingin memberikan hartanya untuk membantu orang tidak mampu, donasi, dll.
Intinya emosi calon korbannya akan dipermainkan, sehingga percaya kepadanya.
Lalu ketika korbannya sudah masuk dalam jebakan pelaku, maka pola penipuannya akan sama dengan yang saya jelaskan sebelumnya.
Modus penipuan ini sebenarnya mudah sekali di identifikasi, dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini :
- Jangan mudah percaya dengan teman yang hanya dikenal di sosmed, tiba tiba rela memberikan uang atau barang berharga mahal, apalagi dalam situasi perekonomian dunia yang kurang baik saat ini.
- Uang tidak bisa dikirim via paket. Jadi kalau ada yang bilang kirim uang melalui paket, sudah pasti itu penipuan.
- Jika anda membeli barang dari luar negeri, atau benar anda mendapatkan paket dari luar negeri, dan harus membayar pajak. Maka pajak dibayar ke rekening perusahaan jasa titipan yang digunakan. Misalnya ke rekening kantor pos, DHL, Fedex dan sebagainya.
- Perhatikan Nama perusahaan jasa titipan yang disebutkan, jika namanya aneh, maka hati hati dengan modus penipuan. Perusahaan jasa titipan yang riil ada saat ini adalah : Kantor pos, DHL, Fedex, TNT, Aramex, UPS, DPD, LWE. Jika namanya asing dan tidak pernah dengar, maka waspadalah dengan modus penipuan.
Demikianlah pembahasan kita saat ini tentang modus penipuan pengiriman paket, yang dilakukan teman social media, yang umumnya mengaku dari London. Selalulah berhati hati dalam menggunakan social media, jangan sampai anda menjadi korban berikutnya. Terima kasih telah berkunjung, semoga kita selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan, aamiin.
Simak video penjelasannya :