Metaverse merupakan kata yang mengacu ke dunia virtual yang mana orang dapat menjalankan berbagai macam kegiatan di situ laksana kehidupan di alam sebenarnya dengan dukungan teknologi canggih. Metaverse kian hits usai Zuckerberg mengganti nama Facebook ke Meta. Ia sangat terkesan dengan alam semesta virtual itu. Apa sebenarnya ini dan contoh Metaverse yang konkrit seperti apa?
Mengenal Metaverse
Metaverse merupakan ranah komunitas digital yang dikembangkan agar bisa saling terkoneksi satu dengan lain. Karenanya orang bisa berjumpa, bekerja, ataupun bermain, termasuk berjual-beli sebagaimana yang dilakukan di dunia sebenarnya dengan dukungan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Kata “metaverse” sebenarnya sudah digunakan di sejumlah novel Sci-Fi zaman dulu. Salah satunya novel berjudul Snow Crash karya Neal Stephenson tahun 1992. Kemudian novel berjudul Ready Player One tulisan Earnest Cline tahun 2011.
Artinya, konsep dunia virtual sesungguhnya tidak lah sesuatu yang baru. Dari kehadiran dan kemajuan teknologi internet pada 1990an, banyak komunitas online lahir melalui berbagai media jejaring sosial yang ada ketika itu, antara lain AOL Instant Messenger. Kemajuan internet yang makin cepat pun menunjang kehadiran banyak game berdasarkan konsep ranah virtual, termasuk yang awal keluar yaitu World of Warcraft yang sangat fenomenal di permulaan tahun 2000.
Kini, ranah virtual kian membesar dan meliputi nyaris di berbagai segi keseharian manusia. Dari berbelanja daring melalui website atau aplikasi e-commerce, mendesain karya seni, sampai menyaksikan pagelaran konser penyanyi dunia. Malah, untuk dunia virtual online sudah ada teknologi untuk mengkombinasikan virtual reality, augmented reality, konten video, avatar holografik 3D, termasuk saluran komunikasi lain.
Metaverse akan menambahkan berbagai aspek kehidupan ke internet seperti shoping, wisata, fesyen, sampai jejaring sosial ke dalam jaringannya. Karena seluruhnya menyatu dalam Metaverse. Seluruh orang dapat melakukan rutinitas virtual sebagaimana keseharian mereka saat ini.
Cara Kerja Metaverse
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, cara kerja metaverse yaitu seakan memasuki dunia virtual yang sudah terisi berbagai kelengkapan penunjang kehidupan. Pengguna akan mendapati berbagai aspek kehidupan sama sebagaimana dunia sebenarnya. Seluruhnya itu pastinya disokong penuh dengan kemajuan teknologi yang kian inovatif, khususnya jaringan internet yang kian pesat serta kompleks tahun demi tahun. Pastinya, metaverse tidak akan dapat dilepaskan dari internet untuk koneksi utamanya.
Di samping itu, cara kerja metaverse harus pula difasilitasi perangkat handal, seperti headset ditambah kacamata VR atau AR. Aplikasi metaverse seluruhnya memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) dan 3D sehingga kedua perangkat tersebut merupakan sebuah keharusan bila hendak masuk ke alam metaverse. Tidak cuma itu, diprediksi berbagai produk yang telah memfasilitasi augmented reality (AR) ataupun virtual reality (VR) makin banyak dihasilkan, misalnya kacamata VR teknologi tinggi, tangan robot, sampai perangkat lunak terkini. Malah, orang pun akan dapat menghasilkan karya NFT (non fungible token) sendiri.
Perkembangan metaverse yang makin meluas pun segera diincar kalangan investor global yang dari awal memang ingin berinvestasi dengan jumlah yang tak main-main. Sektor aset kripto dan NFT disebut-sebut akan digunakan sebagai instrumen transaksi masyarakat di masa mendatang. Fenomena itu menggambarkan bahwa pengguna tidak lagi bertransaksi dengan uang tradisional yang berlainan antar negara yang lebih sering kurs bergejolak.
Konsep kegiatan ekonomi dalam metaverse pun kian jelas. Bukan hal yang aneh lagi ketika melihat pengguna mulai membeli baju terbaik bagi karakter avatar yang dimilikinya di dunia virtual, atau menentukan tata ruang untuk rumah virtual yang telah dibelinya. Prospek metaverse terlihat sangat bagus di masa mendatang. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar setiap orang dimanapun berada secara fisik tidak lagi terpisahkan dengan jarak. Namun dengan metaverse maka setiap orang dapat menyatu dalam dunia yang sama.
Contoh Metaverse
Dikenal 2 tipe metaverse yang dapat dijumpai. Pertama yaitu metaverse yang akan memudahkan orang mengembangkan lingkungan yang diinginkan mulai dari 0. Tipe Metaverse ini mengadopsi mekanisme ekonomi virtual yang akhir-akhir ini telah terintegrasi berupa mata uang kripto dan NFT. Tidak sedikit pengguna NFT yang memanfaatkan platform Decentraland dan The Sandbox untuk sarana berkarya dan juga memasarkan karyanya ke konsumen virtual.
Tipe kedua adalah metaverse yang lebih umum sehingga sudah sering dijumpai. Hal tersebut dikarenakan konsep yang digunakan telah tersemat di banyak macam game online misalnya game Animal Crossing, Roblox, dan juga Fortnite. Kendati pihak pengembang tak menyatakan jika game buatannya menggunakan konsep metaverse, namun prinsip-prinsip yang dipakai persis dari fitur berkumpul dan beraktivitas bareng dalam game sampai bertransaksi jual beli dalam alam maya. Berikut beberapa contoh metaverse yang saat ini terkenal dan canggih yang mulai banyak diburu kalangan investor kripto :
– Decentraland (MANA) : Platform Decentraland dengan token MANA memungkinkan pemainnya untuk membeli sebagian wilayah dan menggunakannya untuk membangun / menciptakan apa yang paling mereka inginkan (konser, ruang rekreasi, tanah yang digunakan untuk tes mengemudi mobil). Pemilik bisnis ini dapat memperoleh keuntungan nyata yang dihasilkan oleh nilai yang diimpor dari semua pengguna yang berinteraksi dengan mereka. Pemegang token MANA juga memiliki hak untuk memilih semua perubahan yang diusulkan untuk sistem, karena yang terakhir didasarkan pada teknologi DAO (Decentralized Autonomous Organization).
– Axie Infinity (AXS) : Ini adalah game yang terinspirasi oleh alam semesta Pokemon. Bahkan, pemain dapat membeli hewan kecil melalui token AXS (NFT), membesarkannya, dan membuatnya saling bertarung. Dengan menyelesaikan berbagai aktivitas yang diusulkan oleh game, pengguna dapat memperoleh, berinvestasi, atau menjual token AXS lainnya. Axie Infinity bekerja di blockchain Ethereum, terhubung ke Ronin (rantai sampingan yang mengurangi biaya komisi dan mempercepat transaksi).
– Indeks Metaverse (MVI) :Token ini memungkinkan investor untuk berinvestasi di dunia crypto yang terkait dengan Metaverse tanpa berpartisipasi dalam aktivitas rekreasi atau platform game virtual. Investor sebenarnya dapat mengeksploitasi token MVI sebagai ETF nyata untuk Metaverse Crypto, menangkap token yang menawarkan layanan berbeda di lingkungan realitas virtual. Token masih harus dikembangkan di blockchain Ethereum dan kapitalisasinya harus lebih besar dari 50 juta dolar.
– Sand Box (Sand) : Metaverse ini memungkinkan penggunanya untuk membuat, menjual, dan membeli item unik untuk digunakan dalam pengalaman bermain game. Ini didasarkan pada tiga komponen utama: VoxEdit (alat yang digunakan untuk membuat objek unik atau mengubahnya menjadi NFT SAND), Marketplace (tempat seniman, menggunakan teknologi blochains dapat menjual kreasi mereka), Gamers (mereka yang menghidupkan Metaverse melalui avatar mereka, berinteraksi dan beroperasi di dunia maya bersama dengan pengguna lain). SAND adalah token ERC-20 berdasarkan blockchain Ethereum.
– Somnium Space (CUBE) : Di Somnium Space dimungkinkan untuk membuat, membeli, dan menukar dunia digital dan aset NFT. Keunikan sistem ini, berdasarkan token CUBE, adalah fakta bahwa sebelum melakukan pembelian atau pertukaran, pengguna dapat bereksperimen dan mencoba dunia virtual yang dibuat. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk makan di restoran yang dirancang oleh pemain lain, atau mengunjungi pameran di museum. CUBE juga didasarkan pada blockchain Ethereum dan merupakan token utilitas ERC-20.