Tak seluruh spesies anggrek harus ditempatkan di area teduh. Malah untuk jenis anggrek yang satu ini mesti terkena cahaya matahari langsung sepanjang hari. Anggrek ini pun tak gampang terserang jamur dan tak gampang membusuk, kuat sampai dua minggu dalam kondisi tak ada media. Itulah anggrek tanah atau terrestrial. Media tanam anggrek tanah sesuai namanya dapat dibudidayakan di tanah.
Anggrek jenis lain biasanya mesti ditanam di media tanam berupa kombinasi sabut, pakis dan arang. Lantaran pemeliharaannya yang praktis, anggrek tanah merupakan jenis yang tersering dipelihara serta dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk berbagai keperluan misalnya mempercantik ruangan atau keperluan pesta pernikahan.
Anggrek tanah memiliki beragam jenis antara lain famili Renanthera misalnya anggrek gimstory, anggrek emastory dan anggrek magiwi. Anggrek tanah bisa tumbuh meninggi dengan akar muncul dari batang. Batang berakar tersebut yang digunakan untuk bibit. Bibit anggrek tanah pun banyak dijual di toko tanaman.
Media Tanam Anggrek Tanah
Media tanam anggrek tanah yang pokok yaitu tanah. Hanya saja, kita harus melengkapinya dengan sejumlah material lain diantaranya sabut kelapa, arang sekam atau serat pakis. Ada proses yang harus dilakukan dalam menyiapkan media tanam anggrek tanah. Misalnya akan digunakan kombinasi tanah dan sabut kelapa. Sebelumnya sabut kelapa harus direndam dalam larutan Pupuk Organik Cair dalam waktu 2 minggu dengan tujuan membersihkan kuman, memberikan nutrisi ke media tanam serta membuat teksturnya agak lunak.
Cara Menanam Anggrek Tanah
Menanam anggrek menggunakan sabut kelapa dalam pot tak ribet sebenarnya. Proses pertama, buat campuran tanah dengan pupuk Bio Organik, aduk-aduk agar merata. Tuangkan media tanam tadi ke dalam pot sampai terisi dua pertiga penuh. Tambahkan sabut kelapa yang telah direndam dalam larutan pupuk tadi sampai memenuhi pot. Bentuk celah di tengah media untuk menempatkan bibit anggrek. Tutupi dengan media tanam sampai sebagian batang. Sirami menggunakan air yang sudah dicampur pupuk cair khusus supaya media basah.
Cara Merawat Anggrek Tanah
Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam merawat anggrek tanah mulai dari penyulaman, penjarangan, penyiangan, penyiraman dan pemupukan. Yang pertama, penyulaman dimaksudkan untuk mengganti bibit anggrek yang layu atau mati. Cek bahwa media tanam yang hendak disulam cukup bagus untuk digunakan kembali. Apabila sudah tandus, sebaiknya ganti dengan yang baru.
Selanjutnya adalah penjarangan, diambil saat pertumbuhan tanaman anggrek sudah maksimal dengan menumbuhkan tunas yang banyak. Kita harus menjarangkannya dengan mengambil anakan untuk ditanam di pot lain. Dengan begitu pertumbuhan induk akan maksimal. Kecuali itu, penjarangan pun diharapkan pengelolaan taman akan teratur dengan penyerapan cahaya matahari maksimal dan bunga pun lebih cepat muncul.
Penyiangan harus dijalankan agar gulma atau tumbuhan pengganggu tak ikut tumbuh. Hal tersebut dimaksudkan mencegah adanya persaingan mendapatkan unsur hara. Apabila kita tak rutin menyiangi, boleh jadi tanaman anggrek pun tak bisa tumbuh maksimal dan tak berbunga secara rutin. Kita harus melakukan penyiangan secara rutin sebab gulma biasanya tumbuh dengan cepat.
Termasuk proses vital dalam merawat anggrek supaya subur dan rutin menumbuhkan bunga yaitu menyirami teratur. Kita dapat menyiram tanaman anggrek dengan air bersih boleh air sumur, air hujan, atau juga air sungai. Direkomendasikan untuk mencermati pH air yang dipakai. Tidak boleh memanfaatkan air dengan pH tinggi atau sebaliknya rendah. Angka pH air yang ideal yaitu 5,6-6. Penyiraman ini cukup satu kali sehari dengan waktu di pagi atau sore hari dengan teratur.
Proses pemupukan merupakan rahasia tanaman anggrek tanah bisa berbunga. Memelihara anggrek sebetulnya tak rumit, hanya saja bila tahap pemupukan tak pas, tentu pertumbuhan anggrek tak akan maksimal. Anggrek yang mampu tumbuh cepat membutuhkan pasokan unsur hara lebih besar. Penggunaan media tanam anggrek tanah yang memiliki kandungan pupuk kandang atau kompos sebenarnya sudah memadai, hanya saja agar menghasilkan pertumbuhan maksimal, pupuk pelengkap pun dibutuhkan. Namun kita harus paham jika peran pupuk pelengkap yaitu untuk mendukung pertumbuhan, tidak sebagai pemicu utama pertumbuhan.