Apa sih media tanam terbaik untuk aglaonema ? pertanyaan ini kerapkali di ajukan oleh mereka para agalonema lover pemula, yang sedang mencoba memulai merawat dan mengkoleksi tanaman hias yang sering disebut sebagai ratu daun ini.
Seperti kita ketahui, karakter aglaonema memiliki sifat suka akan lingkungan yang teduh, sejuk tetapi tidak menyukai air yang berlebihan. Oleh karena itu syarat utama media tanaman yang baik digunakan untuk menanam aglaonema adalah media tanam yang bersifat porous. Artinya mampu segera membuang kelebihan air, baik itu air siraman atau air guyuran hujan yang mengenainya, namun tetap bisa mempertahankan kelembaban yang dibutuhkan.
Air memang sangat dibutuhkan untuk menjaga Kesehatan dan kesegaran aglo kesayangan kita. Tetapi air yang berlebihan dan “menggenang” terlalu lama, akan menjadi racun bagi Sri rejeki koleksi kita ini, karena bisa mendatangkan penyakit, seperti munculnya jamur serta busuk akar bahkan batang aglaonema.
Untuk itu perlu dipertimbangkan pemilihan media tanam yang tepat, supaya tanaman hias yang di orbitkan oleh Greg Hambali ini tetap sehat dalam kondisi apapun, baik di musim penghujan maupun musim kemarau. Pemilihan media tanam ini sebenarnya tidak ada pakem yang pasti, karena media tanam harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana aglo kita berada.
Pemilihan media tanam jika lingkungan aglaonema lebih lembab / basah
Jika lingkungan aglaonema kita termasuk lingkungan yang lebih lembab dan basah, maka kita gunakan media tanam yang paling “kering”. Misalnya penggunaan Pakis atau sekam bakar. Baik menggunakannya secara tunggal maupun sebagai campuran (mix). Untuk menambah nutrisi, bisa dicampurkan dengan pupuk kandang matang atau kompos secukupnya. Pupuk kandang bersifat lebih menahan air, sehingga penggunaan pupuk kandang yang terlalu banyak, akan membuat media tanam menjadi lembab berlebihan.
Beberapa pemain tanaman hias, menyarankan penggunaan media tanam pasir malang sebagai campuran, untuk menambah tingkat porousitasnya. Ini disebabkan oleh sifat pasir malang yang tidak menahan air dan cenderung kering. Kita bisa menambahkan pasir malang sebagai tambahan, tetapi jangan terlalu banyak, karena tekstur pasir malang yang kasar, bisa menimbulkan resiko melukai akar dan batang aglo kesayangan kita.
Selain memilih media tanam yang tepat, kita juga harus memperhatikan pola penyiraman yang kita lakukan. Jika lingkungan aglo cenderung lembab dan basah, maka sebaiknya jangan terlalu banyak melakukan penyiraman. Bisa kita perhatikan dari beberapa indikator, yaitu tingkat kebasahan media tanam serta kesegaran daun aglo kita. Jika media tanam terasa sangat basa, maka bisa kita kurangi intensitas penyiramannya. Demikian pula sebaliknya jika mulai kering, maka bisa menambahnya. Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan menemukan pola penyiraman yang tepat untuk aglaonema yang kita pelihara.
Pemilihan media tanam jika lingkungan aglaonema lebih kering
Jika kita memelihara aglo di lingkungan yang lebih kering, maka pemilihan media tanam kita tambahkan beberapa unsur yang bersifat lebih menyimpan air. Media tanam ini berupa cocopeat, sekam bakar dan kaliandra. Cocopeat adalah cacahan serabut kelapa yang sudah dikeringkan, sehingga terhindar dari kemungkinan penularan jamur. Adapun sekam bakar adalah sekam kulit padi yang dibakar jad mirip seperti arang. Sedangkan kaliandara adalah humus yang berasal dari pelapukan tanaman kaliandra.
Jadi prinsipnya adalah bagaimana kita bisa meracik media tanam yang bisa lebih menyediakan pasokan air dalam waktu yang lebih lama dibandingkan jika kita memelihara aglo di lingkungan yang lebih basah dan lembab.
Media tanam yang bisa kita gunakan adalah kombinasi antara pakis, cocopeat dan humus. Atau jika memungkinkan bisa di mix dengan sekam bakar.
Hindari penggunaan pasir malang dan sekam mentah, karena kedua jenis ini bersifat mudah menguapkan air, sehingga cenderung menjadikan media tanam kering.
Penggunaan pupuk kandang, juga bisa meningkatkan kadar kelembaban yang dibutuhkan aglaonema, sehingga penambahan pupuk kandang juga bagus untuk digunakan.
Seperti dijelaskan diatas, pemilihan media tanam yang bagus, juga perlu diimbangi dengan cara penyiraman yang benar. Misalnya penyiraman rutin pagi dan sore, sampai media basah, lalu kita perhatikan tingkat kebasahan media tanam aglo kita. Jika kelembaban yang dibutuhkan sudah terpenuhi maka kita jaga pola penyiramannya. Demikian sebaliknya jika kelembaban masih kurang, maka bisa kita tambahkan media tanam cocopeat atau menambah intensitas penyiramannya. Salam.