BRI kini sedang mengambil langkah strategis lewat anak usahanya yaitu BRI Agro berupa pengembangan digitalisasi. Mirip namun tidak serupa, digitalisasi yang diterapkan BRI tak sama dengan yang dilakukan BRI Agro. Lalu apa perbedaan BRI dan BRI Agro bila dilihat dari bisnis yang dijalankannya.
BRI adalah bank milik pemerintah dengan usia yang cukup matang. Dibentuk sebelum kemerdekaan, bank yang satu ini cukup dekat dengan masyarakat pedesaan lewat berbagai kredit berbunga rendah untuk tujuan produktif. Bank BRI memiliki banyak produk dan layanan perbankan yang dapat dinikmati jutaan nasabahnya. Termasuk kelebihan bank BRI ini adalah keberadaannya yang ada di berbagai pelosok pedesaan di seluruh Indonesia.
Sementara BRI Agro merupakan bank dengan operasional di sektor keuangan yang didirikan dari tahun 1989 dengan kantor pusatnya di Jakarta. Tadinya bank ini dikuasai DAPENBUN (Dana Pensiun Perkebunan Nusantara). Lalu, di tahun 2011 bank yang satu ini diambil alih BRI yang lalu di tahun 2012 namanya diganti ke BRI Agroniaga. Bank BRI Agro kemudian mulai melantai di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 hingga saat ini.
Sebagaimana bank pada umumnya, BRI Agro pun hadir dengan berbagai produk dan layanan tabungan, pinjaman, e-banking dan kebutuhan perbankan lainnya. Untuk tabungan misalnya,bank Agro memiliki produk : tabungan Agrotama, tabungan Infinity, tabungan Multima, tabungan Simpel, Tabunganku, dan tabungan Berhadiah.
Lalu apa perbedaan BRI dan BRI Agro? Yang membedakan adalah, BRI berkonsentrasi untuk menggarap sektor usaha mikro dan ultra mikro. Sedangkan BRI Agro lebih berfokus ke kalangan yang lebih paham dengan layanan perbankan misalnya golongan urban area. Yang pasti BRI Agro dikhususkan bagi nasabah yang memang sudah melek teknologi digital atau istilahnya digital savvy. Tentu saja, pasar yang dibidik BRI menjadi lebih luas berkat langkah pengembangan digital tersebut sebab kini tersedia dua aplikasi yang dapat dipilih mengikuti kebutuhan nasabah.
Perbedaan BRI dan BRI Agro selanjutnya yaitu untuk digitalisasi yang ditempuh BRI selaku induk adalah ‘old business’. Berarti pada bagian proses yang diterapkan digitalisasi dengan tujuan utama meningkatkan efisiensi sebagai cara menekan biaya. Sementara untuk BRI Agro, langkah digitalisasi ditujukan pada bisnis modelnya dengan create value lewat bisnis baru.
Untuk diketahui, BRI lewat agen BRIlink dapat menjangkau daerah di seluruh Indonesia dalam hal kemudahan bertransaksi. Kini terdapat sekitar 465 ribu agen yang tersebar di berbagai daerah Indonesia yang ikut andil nyata menjadi sumber bisnis BRI dalam upaya mendukung inklusi dan literasi keuangan. Transaksi yang dilakukan agen BRIlink makin meningkat, sampai Juni 2021 angkanya adalah 415 juta transaksi dengan nilai Rp 518 triliun.
BRI Agro resmi mengganti namanya menjadi Bank Raya Indonesia dari 1 November 2021 kemarin. Penggantian nama tersebut sesuai dengan Surat OJK No. S-426/PB.12/2021 taggal 5 November 2021 perihal Keputusan Penetapan Penggunaan Izin Usaha PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Kendati namanya berubah namun semua perjanjian atau kontrak dengan nasabah, debitur maupun mitra usaha yang sudah ditandatangani atas nama BRI Agro tetap berlaku. Bilyet giro, buku cek, tabungan ataupun bilyet deposito dengan mencantumkan nama dan logo BRI Agro tetap bisa dipakai.
Jadi nantinya bank Raya akan seratus persen beroperasi sebagai bank digital. Semenjak lima tahun silam, di Negara kita sudah ada inovasi dalam bentuk layanan bank dimana hampir semua kegiatannya dijalankan online. Tidak hanya masalah membuka rekening maupun transaksinya, namun kartu debit juga berwujud digital. Semua aktifitas bank dengan dijalankan serba digital itulah yang dinamakan bank digital. Sementara sesuai penjelasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank digital yaitu bank yang telah mendigitalisasi produk maupun layanannya. Bisa juga sebagai bank baru dengan sistem digital banking keseluruhan.
Perbedaan BRI dan BRI Agro yang lain yaitu BRI Agro cuma membidik para nasabah yang telah memiliki rekening akan tetapi belum memperoleh kemudahan kredit atau fasilitas perbankan lainnya. Sementara Bank BRI membidik rakyat unbankable. Nantinya BRI Agro atau Bank Raya Indonesia akan merilis sebuah aplikasi bank digital sebagai basis layanan yang dapat dimanfaatkan nasabahnya.