Program transformasi digital dicanangkan pemerintah Indonesia tahun-tahun belakangan ini. Hasilnya beberapa perusahaan startup pun mulai tumbuh, malah ada yang sudah mendaftarkan sahamnya di bursa. Termasuk digitalisasi yaitu hadirnya bank digital. Bahkan, saat ini beberapa bank digital pun sudah mengantongi nilai aset yang fantastis. Mana saja bank digital terbesar di Indonesia saat ini?
Jenius dari BTPN
Jenius adalah diantara bank digital pertama yang eksis di tanah air. Dibentuk tahun 2016 lalu, Jenius merupakan bagian dari BTPN (Bank Tabungan Pensiun Negara). Kian bertumbuh, saat ini Jenius sudah memperoleh pembiayaan dari berbagai perusahaan keuangan. Lumrah apabila bank digital terbesar di Indonesia yang sudah tersambung ke sistem pembayaran global ini per tahun 2020 kemarin punya aset yang menembus angka Rp183,17 triliun. Sangat fantastis untuk sebuah bank digital dengan umur yang belum terlalu lama. Menu unggulan Jenius yaitu “Pay Me” yaitu fasilitas untuk menagih utang ke teman, lalu ada menu “Monetary” yang merupakan buku harian keuangan dengan fungsi memeriksa cashflow pribadi dengan lebih gamblang. Selanjutnya ditemukan pula menu “Maxi Saver”, adalah deposito berjangka yang menawarkan suku bunga sampai 4% per tahun dimana tenornya mulai 1 bulan – 12 bulan.
TMRW dari UOB
Dikembangkan oleh bank swasta di tanah air, bank digital TMRW tampil dari pertengahan 2020 lalu. Bank digital dengan banyak fitur keuangan dari pembukaan rekening sampai verifikasi online pun merupakan pilihan bank digital terbesar di Indonesia yang asetnya mencapai nilai Rp116,55 triliun. Tentu ini sebagai bukti bahwa bank digital TMRW ini memang dipercaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keuangan dengan cepat dan praktis. Salah satu fiturnya yaitu memfasilitasi nasabah memberikan notifikasi untuk membayar tagihan supaya tak terlambat. TMRW pun memberikan beragam cashback yang berguna saat belanja online di sejumlah situs belanja tanah air.
Digibank dari DBS Bank
DBS adalah bagian dari bank terbaik yang hadir di tanah air sesuai data yang dikeluarkan Forbes dan Statista. Di tahun 2017 lalu, bank dari SIngapura tersebut pun meluncurkan bank digital yang namanya adalah Digibank. Tak seperti beberapa bank digital yang lain, Digibank menyediakan fitur, investasi dan juga kemudahan mentransfer valuta asing. Wajar bila di tahun 2020 silam, bank digital terbesar di Indonesia ini mampu mengumpulkan aset hingga Rp87,63 triliun.
Wokee dari Bukopin
Di tahun 2017 pun tampil bank digital baru yang saat ini juga masuk dalam kelompok bank digital yang mempunyai aset terbesar, ialah Wokee. Bank digital tersebut dibawah kendali Bank Bukopin. Sampai saat ini, Wokee sudah mengantongi aset hingga Rp79,94 triliun. Wokee menawarkan berbagai solusi keuangan cukup dengan mengoperasikannya dari genggaman tangan. Karena, cuma dengan satu aplikasi nasabah akan menikmati kenyamanan bertransaksi dari fitur-fitur yang disediakan. Dari melunasi tagihan, top up pulsa ataupun dompet elektronik, melakukan split bill antar sesama akun Wokee, pengambilan uang tunai dari mesin ATM Bank Bukopin tanpa perlu kartu ATM, sampai terjaminnya keamanan karena tersedianya fitur Biometric Fingerprint Scanning, Face ID, maupun Voice ID.
KEB Hana Bank / Line Bank
Sebelum kesudahannya berganti nama ke LINE Bank, KEB Hana Bank pernah meluncurkan bank digital di Indonesia. Malah, jumlah aset yang dimiliki sudah sampai Rp42,69 triliun. Line Bank adalah bank digital terbaru yang mencoba menarik nasabah baru dengan memberikan bonus saldo. Saat pengguna membuat akun baru maka akan berkesempatan mendapatkan uang senilai Rp 150 ribu langsung masuk ke saldo. Aplikasi bank digital penghasil uang ini pun menawarkan kartu rekening yang didesain dengan bermacam macam karakter ikon Line misalnya Cony, Browny, dan banyak lagi.
Di tahun 2020 lalu, OJK menyatakan jika transaksi bank digital di tanah air sudah menembus angka Rp2,77 kuadriliun. Angka yang sangat besar itu berkat andil dari aktifitas beberapa bank digital terbesar di Indonesia. Artinya antusiasme masyarakat Indonesia dengan kehadiran bank digital memang sangat tinggi. Di masa mendatang diprediksi seluruh bank akan bertransformasi menjadi bank digital.