Kemajuan teknologi informasi yang kian cepat ditambah perubahan gaya hidup masyarakat saat ini membuat tren penggunaan uang elektronik (e-money) dalam bertransaksi kian melonjak. Di Indonesia sudah banyak bermunculan perusahaan financial technology (fintech) yang mengeluarkan layanan e-money dan e-wallet atau dompet elektronik. Salah satu pilihan perusahaan fintech terkemuka adalah DANA yang meluncur pertama kali 5 Desember 2018 silam.
DANA yang kepanjangannya Dompet Digital Indonesia adalah start up fintech yang datang untuk ikut berperan dalam memperkuat inklusi keuangan di Indonesia. Layanan utamanya adalah memberikan kemudahan dalam pembayaran maupun transaksi tanpa melibatkan uang tunai (cashless) maupun kartu namun berbentuk aplikasi yang terinstal di ponsel. DANA di-backup sepenuhnya dalam bentuk model dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK). EMTEK menjadi pemegang saham mayoritas di samping perusahaan Ant Financial (pemilik AliPay). Seperti diketahui Alipay adalah platform pembayaran digital paling banyak digunakan di negara China hingga saat ini.
DANA menghadirkan platform terbuka untuk layanan pembayaran dimana setiap pengguna dalam hal ini merchant dan konsumen dapat bertransaksi secara non tunai dengan mudah, cepat dan yang pasti sangat aman. Memiliki fitur dompet elektronik, aplikasi DANA pun terbuka untuk berbagai bidang mulai dari layanan publik, pendidikan, layanan sosial, sampai sektor perdagangan tingkat UMKM pun dapat menggunakannya secara mudah dan aman.
Layanan DANA sudah memperoleh ijin resmi dari otoritas dalam hal ini Bank Indonesia. DANA sudah melengkapi berbagai persyaratan yang ditentukan Bank Indonesia sehingga secara resmi sudah bisa beroperasi sebagai perusahaan teknologi finansial di tanah air. Layanan DANA menjalin kerja sama dengan sejumlah bank nasional mulai dari Bank BCA, bank Mandiri, bank BRI, CIMB NIAGA, bank BTN, bank BNI, Panin Bank, Bank Permata, hingga Bank Sinar Mas. Aplikasi DANA tak menyimpan dana dari para pengguna selain dari dana yang ditempatkan dalam Escrow Account atau rekening penampungan sebagai dana balance pengguna.
Berbagai keunggulan DANA dibanding layanan dompet digital lain adalah :
- Server Berada di Indonesia
DANA menyiapkan dua data center yang ditempatkan di Indonesia. Dengan begitu data yang ada di dalamnya lebih aman. Dua data center tersebut pun semuanya aktif sehingga bila yang satu sedang error maka data center yang satunya lagi yang akan berfungsi.
- Ijin Resmi dari Bank Indonesia
Sebagai sebuah perusahaan keuangan, DANA beroperasi secara resmi dengan memiliki sekaligus empat jenis ijin yang dikeluarkan Bank Indonesia yang terdiri dari ijin penyelenggara eMoney, eWallet, Lembaga Keuangan Digital, dan juga ijin resmi penyelenggara transfer dana. DANA bersifat open platform dimana siapa saja dapat mengaktifkan aplikasi DANA ketika melakukan pembayaran, mengirim uang, maupun berbagai transaksi finansial yang lain.
- Mudah dengan Keamanan Terjamin
Aplikasi DANA menawarkan sebuah layanan yang mudah, aman, sekaligus smart. Mudah digunakan bahkan untuk pengguna pemula sekalipun. Keamanan pun terjamin sebab pihak penyelenggara sudah mengaplikasikan security dan authentication dimana jika terjadi kehilangan dana ketika bertransaksi maka pihak perusahaan akan mengganti sepenuhnya. Aplikasi DANA memiliki fitur lengkap dengan kemampuan yang bisa diandalkan. DANA menawarkan user experience yang sangat menyenangkan dimana aplikasi ini tak membutuhkan input PIN, tanda tangan maupun one time password (OTP) ketika login. Aplikasi DANA dapat pula digunakan saat bertransaksi hanya dengan scan kode QR untuk pembayaran yang mudah dan cepat. Satu lagi kelebihan aplikasi DANA yaitu ketika pengguna mengganti ponsel maka tetap dapat memakai akun DANA mereka. Artinya akun DANA dapat dialihkan ke ponsel lain.
- Terintegrasi ke Sistem Dukcapil (Kependudukan dan Catatan Sipil)
Untuk diketahui, DANA telah terintegrasi ke database Dukcapil untuk sinkronisasi data yang valid. Kendati demikian, DANA tetap memberikan jaminan akan keamanan data seluruh pengguna yang menggunakan aplikasi ini. Misalnya saja data nomor identitas kependudukan (NIK) maupun rekening bank atau kartu kredit, pihak penyelenggara cuma mengambil empat angka belakang saja. Data empat digit itu kemudian diubah menjadi kode token yang terenkripsi sehingga tidak dapat diretas pihak lain yang ingin berbuat jahat.