Indonesia memang mengimpor beberapa barang dari China, dari barang – barang yang diimpor, ada yang mengandung bahan kimia. Prosedur pengiriman barang atau bahan kimia memerlukan MSDS. Lalu Apa itu MSDS, dan gunanya dalam impor barang dari China?
Ada beberapa barang atau bahan kimia yang memiliki sifat berbahaya. Seperti mengandung racun, mudah terbakar, mudah meledak, bisa menginfeksi, dan sebagainya. Oleh karena itu, pengiriman barang kimia harus menggunakan prosedur khusus, salah satunya dengan MSDS.
Tak hanya mengenai sifat bahaya dari bahan kimia, informasi mengenai prosedur penanganan jika bahan kimia tersebut tumpah dan mengenai bagian tubuh juga diperlukan. Mulai dari alat pelindung diri yang harus dikenakan, hingga prosedur penanganannya.
Apa Itu MSDS, dan Gunanya Dalam Impor Barang dari China
MSDS (Material Safety Data Sheet) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai LDKB (Lembar Data Keselamatan Bahan) adalah dokumen yang berisi data dan informasi mengenai sifat – sifat bahan kimia yang terkandung dalam suatu produk atau barang.
MSDS diterapkan oleh hampir seluruh negara di dunia. Format standar MSDS sesuai dengan GHS atau Globally Harmonized System yang merupakan standar internasional untuk format MSDS di seluruh dunia.
Informasi mengenai bahaya dari bahan kimia yang diproduksi oleh produsen atau pihak manufaktur harus tersampaikan secara lengkap dan detail pada MSDS. Pihak manufaktur menjadi pihak yang bertanggung jawab atas MSDS dari bahan tersebut.
Selain itu, dalam proses distribusinya, semua pihak yang berkaitan dengan distribusi tersebut harus memastikan bahwa MSDS mengenai bahaya bahan kimia harus sampai pada pengguna. Oleh karena itu dokumen MSDS sangat penting dalam kegiatan ekspor dan impor.
MSDS akan memberikan informasi yang detail mengenai kandungan bahan kimia tersebut. Mulai dari sifat – sifat berbahaya dari bahan kimia, cara penanganan saat terjadi kecelakaan, tindakan khusus terhadap bahan, bahaya yang timbul jika terkena tubuh, dan sebagainya.
Bagaimana Penerapan MSDS di Indonesia?
Standar format MSDS untuk dunia atau internasional diatur dalam GHS, sedangkan untuk Indonesia sendiri ketentuan mengenai MSDS sudah diatur dalam peraturan No 87/M-IND/PER/9/2009 tentang Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia.
Peraturan yang disusun oleh Kementrian Perindustrian atau Kemenperin tersebut berpatokan pada GHS. Prinsip dasar GHS yang diterapkan dalam pembuatan MSDS memiliki pendekatan universal dan sistematik yang fungsinya untuk mendefinisikan bahan kimia secara rinci.
Selain penting untuk diketahui oleh pengirim dan pengguna, MSDS atau LDKB juga dibutuhkan oleh pihak otoritas kepabeanan seperti Bea Cukai. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi jika dibutuhkan penelitian terhadap barang larangan dan untuk pembatasan.
Apa Tujuan dari Adanya MSDS?
MSDS dibuat atas beberapa fungsi atau tujuan dalam hal ekspor dan impor atau distribusi barang. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa suatu barang bisa saja memiliki kandungan bahan kimia berbahaya dan membutuhkan prosedur khusus dalam penangannya.
1. Untuk Mengidentifikasi Produk dan Produsen
MSDS memiliki data dan informasi lengkap mengenai produk dan produsen atau pihak manufaktur. Dengan adanya MSDS, proses identifikasi akan lebih mudah. Seperti misalkan dibutuhkan pertanggung jawaban dari pihak produsen.
2. Informasi Mengenai Bahaya Fisik
Beberapa barang memiliki sifat kimia yang berbahaya jika mengenai tubuh atau ditangani tanpa prosedur yang jelas. Dengan adanya MSDS, pengirim, pengguna, dan distributor akan memahami prosedur penanganan barang tersebut dengan tepat.
3. Pencegahan dan Penanganan Pada Kondisi Darurat
MSDS juga memberikan informasi mengenai prosedur penanganan dan penggunaan, seperti Alat Pelindung Diri atau APD yang harus digunakan. Di MSDS juga harus tertera cara menangani keadaan darurat, seperti ketumpahan pada bagian tubuh.
4. Respon yang Sesuai Dengan Bahaya yang Timbul
Hal ini berkaitan dengan prosedur Pertolongan Pertama atau PP yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan saat menggunakan bahan kimia berbahaya. Jangan sampai salah melakukan penanganan karena bisa saja membuat luka semakin parah.
Jadi pada dasarnya, MSDS ini bertujuan untuk menjamin keselamatan dari mulai proses pengiriman hingga penggunaan bahan kimia. MSDS menjadi syarat atau pemenuhan terhadap suatu regulasi, memberikan edukasi penggunaan, dan bahaya yang timbul.
Apa Saja Syarat dan Format dari MSDS?
MSDS harus mengandung informasi lengkap dan detail mengenai sifat bahaya yang terkandung dalam bahan kimia tersebut. Tak hanya itu, MSDS juga harus mencantumkan ingredient atau bahan pembentuk produk tersebut.
Informasi ingredient memang tidak diwajibkan lengkap karena berkaitan dengan kepentingan bisnis perusahaan. Kecuali pada kondisi darurat atau emergency, pihak perusahaan berkewajiban memberikan informasi lengkap mengenai bahan tersebut.
Secara garis besar, berikut adalah format yang harus terkandung dalam MSDS atau LDKB :
- Identitas mengenai semua ingredients atau bahan pembentuk yang terkandung dalam bahan kimia, sifat bahaya yang timbul, dan batas pelepasan bahan berbahaya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditentukan.
- Bahaya pada kesehatan, seperti gejala yang muncul jika terpapar, hingga risiko paling berbahaya jika misalnya terkena tumpahan bahan tersebut.
- Kondisi medis dan prosedur penanganan yang tepat, terutama jika pada situasi atau kondisi yang darurat.
- Rute bahan jika masuk ke dalam tubuh (route of entry), hal ini masih berkaitan dengan prosedur penanganan yang benar dan tepat saat terjadi kecelakaan.
- Bahaya kanker yang bisa muncul (jika ada).
- Sifat fisik dan kimia dari bahan kimia tersebut, dimana sifat fisik dan kimia berkenaan dengan cara penggunaan bahan kimia tersebut.
- Peringatan bahaya, melalui simbol maupun tulisan yang mencolok.
- Prosedur penggunaan, mulai dari cara membuka, cara menggunakan, hingga cara membersihkan.
- Pertolongan pertama atau darurat, mengenai pertolongan yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan kerja.
Bagaimana Penggunaan dan Penyimpanan MSDS?
Bahasa yang digunakan pada MSDS adalah bahasa Inggris atau bahasa internasional. Namun dalam peraturan di Indonesia, pihak pemasok dan importir harus menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia.
Hal ini bertujuan agar lebih mudah membaca dan memahami informasi mengenai barang tersebut. Oleh karena itu, penggunaan MSDS di dunia kerja atau dunia industri di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisannya.
Dokumen MSDS disimpan pada tempat yang aman dan mudah dijangkau. MSDS lebih baik ditempatkan dekat dengan tempat dimana bahan kimia itu dibuat. Penting juga memastikan kepada produsen karena dikhawatirkan ada perubahan dari produsen.
Pekerja yang menggunakan bahan kimia juga akan diberi pelatihan atau training terlebih dahulu mengenai cara penggunaan, membaca, memahami, dan menginterpretasikan kandungan bahan pada MSDS tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan.
Apakah anda kini sudah memahami informasi mengenai Apa itu MSDS, dan gunanya dalam impor barang dari China? Jika anda bekerja pada sektor yang secara langsung menggunakan bahan kimia, maka MSDS menjadi prosedur penting yang tidak boleh dilupakan.