Berdagang di situs jual beli atau marketplace Shopee memang sudah banyak yang melakukan. Tetapi berjualan di Shopee dengan sistem dropship produk luar negeri mungkin masih jarang. Untuk melakukannya pedagang harus memiliki akun Shopee Crossborder. Apa itu akun shopee Crossborder? Cek penjelasannya berikut ini.
Mengenal Crossborder Seller
Dengan penerapan IoT (Internet of Things) dan smartphone yang masif digunakan masyarakat, ekosistem eCommerce global pun mengalami beberapa perubahan besar. Salah satu perubahan itu adalah perdagangan secara crossborder. Ketika konsumen membeli produk via online dari seller yang ada di negara lain, itu merupakan perdagangan crossborder. Dalam praktik tersebut, konsumen dan penjual ada di negara berbeda yang pasti berlaku aturan yang berbeda. Itu umumnya timbul apabila produk atau layanan yang dibutuhkan itu tak ada di negara konsumen atau harganya lebih murah dari harga di dalam negeri. Tindakan menjual produk dari satu negara ke pembeli lain melalui B2C merupakan pengertian dari perdagangan crossborder.
Sederhananya, konsumen yang membutuhkan transaksi dan penawaran yang ada di negara lain maka bisa membeli produk dari penjual di negara tersebut. Seller diharapkan bisa mengirimkan produk atau layanan kepada konsumen dari negara lain. Itu secara tak langsung akan memfasilitasi seller dalam mengembangkan bisnis mereka dalam kala global. Amazon dan eBay merupakan dua pasar terpopuler untuk belanja crossborder terutama di Amerika Utara dan Eropa. Penjualan crossborder saat ini menembus hampir 25% dari produk pihak ketiga yang dipasarkan di Amazon.
Apa Itu Akun shopee Crossborder
Shopee kepunyaan Sea Group dengan kantor pusat di Singapura hadir pertama kali 2015 silam. Dan, dalam rentang waktu 5 tahun, Shopee pun mengalami kemajuan eksponensial, baik dari sisi pangsa pasar maupun popularitas. Akhir-akhir ini, Shopee pun dinyatakan sebagai salah satu platform eCommerce terbesar di Asia Tenggara. Kendati semula dihadirkan sebagai situs belanja dengan konsep C2C, namun Shopee segera meningkat dengan model B2C. Acapkali juga menerapkan pendekatan hybrid C2C dan B2C dalam hal penjualan.
Kendati baru berdiri, Shopee sudah bia mengimbangi Lazada untuk menjadi yang teratas. Lazada dikuasai oleh Grup Alibaba dengan kantor pusat di Cina. Lazada punya sokongan keuangan yang kuat serta merek yang sudah mendunia. Akan tetapi, Shopee dengan pendekatan dan strateginya yang kuat dan berpusat pada penjual seperti komisi dan pengecualian biaya pencatatan untuk penjual serta penjualan crossborder mampu memenangkan persaingan.
Kendati dengan awal yang sederhana, Shopee sudah membuka toko onlinenya di sebagian besar negara Asia Tenggara mulai dari Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Korea. Dengan memasarkan produk di Shopee, bisnis pun akan punya akses ke beberapa negara ASEAN yang sedang berkembang pesat.
Sebenarnya ada berbagai kendala bisa berjualan di Shopee dengan sistem dropship produk luar negeri. Yang sering dihadapi seperti proses pengiriman yang lama, nomor resi tak dapat dilacak, dan beberapa lainnya. Membuka lapak online di Shopee menggunakan akun crossborder sebenarnya mudah dan sederhana. Saat mencari-cari produk di Shopee terkadang pengunjung menjumpai keterangan di bawah produk “pengiriman dari luar negeri”. Itu artinya si penjual memiliki akun Shopee crossborder. Akun tersebut merupakan akun resmi yang bisa difungsikan untuk membuka lapak barang dari luar negeri khususnya China tanpa mesti PO.
Jadi setelah pembeli menempatkan order dan membayarnya maka untuk pengiriman menggunakan Shopee Standar Express. Untuk biaya pengiriman barang dari China ke Indonesia akan dikenakan ongkos kirim per 50 gram sebesar Rp.6.000 sehingga untuk 1 kg paket biaya ongkirnya Rp.120.000. Begitu barang masuk ke Indonesia maka resi Shopee crossborder akan dialihkan ke resi JNE sebab perusahaan ini yang selanjutnya mengirimkan paket ke penerima.
Seperti diketahui Shopee sejak 2016 silam mulai berekspansi di Indonesia. Bukan hanya penjual lokal,bahkan penjual Shopee dari luar negeri pun bisa berjualan di platform Shopee. Itu dinamakan cross border. Oleh karena itu para pengguna aplikasi Shopee dapat membeli produk yang diinginkan dari luar Indonesia. Pastinya bebas ongkos shipping atau ongkir dengan nominal tertentu (dibawah 75 dollar).
Produk impor banyak ditampilkan dan bisa dipesan dari Shopee. Shopee yang dikuasai SEA Singapura menggunakan sistem transaksi cross border atau transaksi antar negara. Misalnya: seller di Shopee menjajakan arloji merek Yazole Vintage. Produk tersebut harganya Rp 58.045 tiap unit. Harga di bawah 75 dollar sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia adalah bebas bea masuk. Produk tersebut langsung diimpor dari China menggunakan tarif ekspedisi murah dari Rp 9.000 sampai Rp 16.000 dengan waktu pengiriman antara 3-16 hari. Sangat simpel membeli produk impor dari China via pedagang dengan akun crossborder.