Perbedaan Hitungan Berat dan Volume dalam Pengiriman dengan Forwarder

apa itu third party logistic

Jika anda pernah membeli barang murah dari China, baik itu melalui platform Alibaba, aliexpress, 1688, Taobao dan lain lain, serta melakukan pengiriman barang menggunakan jasa forwarder. Mungkin anda pernah merasa ada perbedaan berat dan volume paket yang dikirim dari penjual di China, dengan tagihan yang dibuat oleh forwarder setelah barang sampai Indonesia.

Misalnya Ketika komunikasi dengan seller, anda menerima estimasi volume barang sebesar 0.6 Cbm. Demikian pula Ketika menerima Packing list, disana juga tertera volume barang 0.6 Cbm. Tetapi Ketika barang sampai Indonesia, anda tiba tiba mendapatkan tagihan sebesar 0.7 Cbm, misalnya. Kenapa bisa seperti ini ?.

Seperti kita ketahui Bersama, bahwa biaya forwarder akan ditagih setelah barang sampai Indonesia, sesuai dengan hasil pengukuran dan penimbangan barang saat masuk gudang jasa forwarder. Jika ada perbedaan volume seperti ini, ada beberapa penyebab, seperti :

  1. Seller salah estimasi volume dan berat barang. Sehingga mereka menentukan berat dan volume berdasarkan estimasi kasar saja. Bukan berdasarkan riil volume yang seharusnya. Jadi Ketika barang sampai di Indonesia dan diukur ulang, terjadi perbedaan estimasi dan riil volume nya. Bisa juga terjadi salah komunikasi antara seller, dalam hal ini pihak Marketing (sales) dengan bagian Gudang, yang lebih paham ukuran riil paket.
  2. Seller tidak benar benar tau berat dan volume barang yang dijualnya, sehingga memberikan kira kira saja. Ini sering terjadi jika seller (salesman) bertindak sebagai trader atau pedagang yang menjual barang yang tidak ada padanya. Jadi dia bertindak sebagai broker atas barang yang diproduksi atau dimiliki oleh pihak lain.
  3. Seller lupa tidak memperhitungkan packing tambahan. Misalnya barang dipacking dengan kardus, lalu di packing lagi dengan peti kayu. Nah disini terjadi kesalahan dimana seller hanya menghitung packing jardus nya saja, sedangkan peti kayu dan palet tidak dihitung. Padahal dalam perhitungan biaya forwarder, tambahan peti kayu dan palet ini akan menambah volume dan tentu biaya forwardernya
  4. Terjadi perubahan bentuk paket. Misalnya barang dipacking menggunakan karung yang tentu mudah berubah bentuknya. Jadi Ketika barang dikirim dari seller, bentuk karungnya masih utuh dan rapi. Sedangkan Ketika barang sampai Indonesia dan keluar container, bentuk karung mulai berantakan, sehingga Ketika diukur ulang, volume nya bisa berbeda. Demikian juga jika kita mengirim menggunakan kardus, ada kemungkinan kardusnya penyok, sehingga Ketika diukur ulang, terjadi perubahan ukuran.
  5. Petugas pengukuran yang tidak benar. Seperti kita ketahui, Ketika masuk ke Gudang di China, paket akan diukur oleh petugas disana. Nah disini sering terjadi perbedaan hasil pengukuran. Pengalaman saya menggunakan beberapa jasa forwarder, ada satu atau dua forwarder yang hasil pengukurannya sangat tidak akurat. Dan setelah saya telusuri, memang hasil pengukuran Gudang di China sangat jauh dari riilnya, oleh karena itu saya selalu minta pengukuran ulang di Jakarta.

Nah, demikianlah beberapa hal yang menyebabkan kenapa terjadi perbedaan hasil pengukuran berat dan volume paket yang dikirim menggunakan skema forwarder. Saran saya, jika anda kurang yakin dengan berat dan volume yang diberikan oleh forwarder, anda bisa minta untuk melakukan pengukuran ulang. Salam.

RajaBeli.com

RajaBeli.com

RajaBeli.Com melayani pembelian dan pembayaran di ebay, aliexpress, amazon, paypal dan ratusan situs jual beli Online diseluruh dunia, dengan Aman, Mudah dan Bergaransi

Leave a Replay