Perusahaan pemilik aplikasi Gojek bersama raksasa situs belanja Tokopedia beberapa saat lalu menyepakati untuk merger yang membentuk perusahaan baru dengan nama GoTo. Kapitalisasi dari penyatuan dua entitas teknologi itu diperkirakan mencapai angka US$ 17 miliar. Buah dari merger tersebut memposisikan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menjadi penyerap saham Tokopedia.
Hampir seluruh pemegang saham Tokopedia pun kemudian menjadi pemegang saham GoTo. Saat ini, Facebook, Google, Alibaba, KKR, Softbank, dan beberapa investor luar negeri lain memegang mayoritas saham GoTo dimana kepemilikannya menyentuh porsi 86,37% saham. Berubahnya struktur pemegang saham GoTo, pun mengubah komposisi maupun besaran kepemilikan saham Tokopedia. Merujuk pada data yang dikeluarkan Ditjen Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM 17 Mei 2021, keseluruhan saham Tokopedia sebesar 11,86 juta unit. Dimana perusahaan Aplikasi Karya Anak Bangsa mengantongi 11,09 juta unit yang menyamai 93,52% dari jumlah unit saham Tokopedia. Sementara besaran saham di perbendaharaan perusahaan (PT Tokopedia) sebanyak 768.466 unit yang menyamai 6,48% dari keseluruhan saham Tokopedia. Adapun William Tanuwijaya yang merupakan perintis Tokopedia kini memegang 1 unit saham Seri J.
Untuk diketahui bahwa pada skema merger, besaran saham Gojek dan Tokopedia dalam perusahaan GoTo masing-masing sebanyak 58% dan 42%. Sesuai dengan perkiraan valuasi GoTo dengan nilai US$ 17 miliar maka nilai Tokopedia sebanyak US$ 7,14 miliar yang setara Rp 102,10 triliun. Perhitungan tersebut sesuai dengan simulasi investasi PT Telkomsel dalam GoTo dengan nilai kira-kira US$ 450 juta yang sebanding Rp 6,4 triliun yaitu memegang 89.125 saham. Berdasarkan perhitungan tadi, jumlah saham Tokopedia yang dikuasai Aplikasi Karya Anak Bangsa sebesar US$ 6,67 miliar. Sementara Tokopedia (saham perbendaharaan perusahaan) memegang 6,48% yang sebanding US$ 463 juta (Rp 6,62 triliun). Adapun William dengan 1 unit saham Tokopedia memiliki nilai Rp 8,6 juta.
Kendati di Tokopedia hanya mengantongi 1 unit namun jumlah aset saham William keseluruhan pada GoTo mencapai 64.767 unit saham. Dengan begitu, kapitalisasi saham GoTo yang dipegang William diperkirakan sebanyak Rp 4,67 triliun. Jumlah aset yang dimiliki William melebihi kapitalisasi saham yang dipegang perintis Gojek, Nadiem Anwar Makarim. Mendikbud itu hanya menguasai 58.416 unit saham GoTo dengan tiga seri. Jumlahnya diperkirakan sebesar Rp 4,2 triliun. Berarti, dalam sepuluh tahun belakangan ini, nilai aset saham Nadiem Makarim naik sebanyak 32.053%.
Cuma perlu waktu sepuluh tahun, Tokopedia mampu melakukan transformasi untuk menjelma sebagai raksasa situs belanja dimana valuasi-nya telah menyentuh angka US$ 7,14 miliar. William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison membangun Tokopedia dari 6 Februari 2009 silam. Dua orang hebat itu lalu memimpin Tokopedia untuk menjadikannya e-commerce besar di tanah air dan malah untuk level Asia Tenggara. Sampai kemudian ada perjanjian merger antara Gojek dan Tokopedia dengan perusahaan barunya, GoTo.
Di samping mengantongi saham GoTo, kini Leontinus pun menduduki Komisaris Tokopedia. Sementara William dinobatkan menjadi CEO Tokopedia. Semenjak terjadinya merger kedua perusahaa, Leontinus tidak lagi mengantongi saham Tokopedia langsung. Tak seperti sejawatnya, William yang tetap memiliki 1 unit saham Tokopedia. Saat ini Leontinus mempunyai 26.389 unit saham GoTo. Besaran saham Leontinus diperkirakan mencapai kira-kira Rp 1,9 triliun. Sementara jumlah nilai aset William di GoTo sebanyak Rp 4,67 triliun.
Mergernya Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo akan diikuti aksi korporasi berupa penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). GoTo sedang menyiapkan segala sesuatunya agar dapat melakukan aksi itu di tahun 2021 ini. Aksi korporasi tersebut bakal mengenalkan model baru terkait kepemilikan saham GoTo selanjutnya. Pemilik modal itu termasuk mitra pengemudi sampai UMKM mitra Gojek dan Tokopedia. Tak satupun pemegang saham di Tokopedia dengan kepemilikan melebihi 11 % yang hampir seperti perusahaan terbuka.
Gojek memiliki rekanan driver di atas 2 juta. Tokopedia memiliki rekanan UMKM melebihi 10 juta. Dengan merger, maka GoTo memiliki koneksi ke lebih dari 100 juta rakyat Indonesia yang memanfaatkan layanan Gojek dan Tokopedia per bulannya. Di samping itu, GoTo pun berpeluang memberikan andil kurang-lebih 2 % pada ekonomi nasional. Gojek dan Tokopedia masing-masing dapat memberikan sumbangan 1 % pada ekonomi Indonesia per tahunnya.